Orang jawa mengatakan “wong
urip iku mung mampir ngombe” , yang diartikan “orang hidup itu seperti halnya
orang yang sedang mampir untuk minum” ungkapan ini mirip dengan makna ucapan Rasulullah
Shallahu’alaihi wasallam, beliau pernah bersabda dalam sebuah hadist yang
diriwayatkan Imam Bukhory
كُنْ
فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
Jadilah kamu di dunia ini
seakan-akan orang asing atau seorang pengembara.
Antara orang yang mampir minum dan
pengembara memiliki dua kesamaan sifat yakni suatu pekerjaan yang
dilakukan dalam waktu singkat/cepat. Artinya tempo yang dijalani bersifat
sementara dan tidak berlangsung lama.
Ungkapan pendek di atas memberikan
pelajaran yang luas dan mendalam. Sungguh, manusia yang normal, hatinya tidak akan
melekat bergantung kepada sesuatu di negeri yang asing baginya, justru hatinya
akan senantiasa terikat dengan negeri asalnya. Sebagus apapun hidup terasing di
negeri asing, pasti dia akan tetap berpikir bagaimana kembali kenegeri asalnya,
dan memperbaiki kehidupan di negeri yang tidak asing baginya.
Membaca dan mendalami makna ungkapan
orang jawa dan lebih-lebih ucapan Nabi yang mulia Rasulullah shallahu;alaihi
wasallam saya jadi tertarik menghubungkannya dengan ayat berikut:
Dan
sesungguhnya satu hari (menurut perhitungan) Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun
menurut perkiraanmu.” [Al-Hajj
ayat 47]
“Dia mengatur urusan dari langit ke
bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya
adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” [As-Sajdah
ayat 5]
Berdasarkan 2 ayat diatas, kita bisa
perkirakan perbandingan hari antara dunia dan akhirat dengan hitungan
matematika dasar.
1 hari di akhirat = 1.000 tahun di dunia
1 tahun di dunia = 365 hari
1 hari di akhirat = 365 x 1000 = 365.000 hari
Berarti satu hari di akhirat adalah
365 ribu hari di dunia.
Coba kita misalkan, jika 1 hari
akhirat juga ada 24 jam, seperti di dunia.
1 hari di akhirat = 1.000 tahun di dunia
1 hari = 24 jam
1 jam di akhirat = 1000/24 = 41,7 tahun
1 hari di akhirat = 1.000 tahun di dunia
1 hari = 24 jam
1 jam di akhirat = 1000/24 = 41,7 tahun
maka setiap jam di akhirat adalah
sama dengan 41,7 tahun di dunia.
Usia harapan hidup umat nabi
Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam adalah kurang lebih 60 tahun.
maka jika kita bandingkan waktu hidup di dunia dengan kehidupan akhirat.
1 jam di akhirat = 41,7 tahun
60 tahun/41,7 tahun = 1,4 jam
maka jika kita bandingkan waktu hidup di dunia dengan kehidupan akhirat.
1 jam di akhirat = 41,7 tahun
60 tahun/41,7 tahun = 1,4 jam
maka kita hanya hidup di dunia
selama 1,4 jam berdasarkan hitungan akhirat
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan main-main dan senda gurau belaka. Dan sesungguhnya negeri akhirat itu adalah terlebih baik bagi orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” [Al-An’am ayat 32]
0 komentar:
Posting Komentar